MARTAPURA, PRESISI24.COM – Wisuda ke-4 Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Bina Marta Martapura meriah. Sebanyak 57 mahasiswa program studi Administrasi Publik dan Ilmu Pemerintahan resmi dikukuhkan sebagai sarjana Strata Satu (S1). Ayo bergabung sebagai mahasiswa dan mahasiswi STISIP Bina Marta Martapura.
Momen ini tidak sekadar menjadi penanda akhir masa studi, tetapi juga titik awal perjalanan menuju peran strategis di masyarakat.
Ketua STISIP Bina Marta, Tri Susilo, SH, M.Hum, menegaskan bahwa dunia kerja dan kehidupan sosial kini berada dalam pusaran perubahan teknologi yang sangat cepat. Karena itu, para lulusan diminta menyiapkan diri untuk menjadi generasi masa depan yang matang secara intelektual sekaligus berkarakter.
“Anda para mahasiswa yang lulus ini berada di zaman yang serba teknologi. Maka persiapkan dari sekarang untuk menatap masa depan. Dua puluh tahun ke depan, Anda akan menjadi pemimpin. Maka persiapkanlah diri sejak sekarang untuk menuju generasi emas,” ujarnya.
Ia menambahkan, teknologi tidak serta-merta menggantikan peran manusia. Justru nilai-nilai etika menjadi pembeda utama.
“Teknologi tidak mengalahkan kita, sebab kita memiliki nilai yang tetap dipertahankan. Nilai itu adalah etika baik dalam kehidupan sosial maupun aktivitas kemasyarakatan,” tegasnya.
Tri Susilo juga menekankan bahwa Indonesia ke depan membutuhkan model kepemimpinan baru.
“Dalam tahun 2025 dan seterusnya, kita memerlukan gaya kepemimpinan yang bukan otoriter, melainkan kepemimpinan yang mampu merangkul,” ucapnya.
Ia pun menyampaikan bahwa kampus akan terus meningkatkan kualitas pendidikan. Bahkan, STISIP Bina Marta diproyeksikan akan berkembang menjadi institut.
Pendidikan Tinggi Tidak Pernah Lepas dari Doa Orang Tua
Perwakilan mahasiswa STISIP Bina Marta Martapura, Indra Saputra, SAP, turut menyampaikan pesan menyentuh. Ia mengingatkan para lulusan agar tidak melupakan peran orang tua dalam keberhasilan akademik hari ini.
“Apa yang kalian capai hari ini merupakan buah dari doa orang tua. Jangan pernah lupakan itu,” katanya.
Indra juga menekankan pentingnya memaknai ilmu bukan hanya sebagai syarat memperoleh gelar, tetapi sebagai bekal pengabdian di tengah masyarakat.
Yayasan: Ilmu Harus Hidup di Tengah Masyarakat
Ketua Yayasan Bina Marta, Dr. KRT. H. Mursyid, S.IP., MM., M.Si, menyampaikan kebanggaan atas kelulusan para mahasiswa.
“Tentu kami turut senang karena para mahasiswa telah diwisuda hari ini. Semoga ke depan dapat meraih sukses dalam karier masing-masing,” ujar beliau.
Ia kembali menegaskan bahwa keberhasilan mahasiswa tak lepas dari dukungan keluarga.
“Kesuksesan ini tidak kalian sadari, namun sebagian besarnya adalah dukungan orang tua. Maka sebagai mahasiswa yang berbakti, ucapkanlah terima kasih kepada orang tua,” pesannya.
Menurutnya, lulusan STISIP Bina Marta diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dalam kehidupan sosial.
Dihadiri Pemerintah dan Sejumlah Pemangku Kepentingan
Acara wisuda ini juga dihadiri berbagai unsur, mulai dari Bupati OKU Timur yang diwakili Staf Ahli Bupati Sugeng, unsur Forkopimda, perwakilan organisasi pers, serta perwakilan perguruan tinggi lain di OKU Timur.
Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan terhadap peran perguruan tinggi dalam melahirkan sumber daya manusia berkualitas, khususnya di bidang administrasi publik dan pemerintahan.
Misi Besar STISIP: Mencetak Pemimpin Berkarakter
Wisuda ke-4 ini sekaligus menegaskan komitmen STISIP Bina Marta Martapura untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. Kampus menargetkan lulusannya tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga beretika, berintegritas, dan siap memimpin masyarakat.
Karena pada akhirnya, seperti yang disampaikan para pimpinan kampus dan yayasan, generasi muda hari ini adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. (













Discussion about this post