presisi24.com Dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, S.ST., M.Mar.E., M.M., M.Tr.Opsla., menegaskan bahwa Pancasila adalah tameng terakhir bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman disintegrasi, radikalisme, serta krisis moral yang semakin kompleks di era digital saat ini.
“Pancasila bukan hanya ideologi, tapi jati diri kita sebagai bangsa. Saat nilai-nilai ini ditinggalkan, maka ancaman terbesar justru datang dari dalam: perpecahan, intoleransi, dan hilangnya arah kebangsaan. Pancasila adalah tameng terakhir kita,” tegas Kapolres Suryanto.
Tegaskan Komitmen Polres: Wujudkan Pancasila dalam Tindakan
Kapolres Suryanto menambahkan bahwa pengamalan Pancasila harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata, bukan hanya sebatas slogan atau seremoni tahunan.
Polres Manggarai Timur sendiri telah menjalankan berbagai program sosial dan kemasyarakatan sebagai bagian dari komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pengayom masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan gotong royong. Semua itu adalah esensi Pancasila,” ujarnya.
Adapun yang pernah dibuat Polres Manggarai Timur dalam mewujudkan solidaritas dan semangat persatuan dalam kebhinekaan beragama, yaitu dengan membangun 3 (tiga) rumah ibadah seperti Kapella ,musholla dan Pura yang ada di Kabupaten Manggarai Timur, dan masih banyak kegiatan lainnya.
Dalam pidatonya, AKBP Suryanto juga menyoroti tantangan ideologis di tengah arus deras media sosial dan informasi digital yang tanpa batas.
Ia mengingatkan bahwa penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi politik adalah bentuk-bentuk ancaman modern yang harus diwaspadai.
“Di zaman sekarang, musuh kita tidak lagi terlihat jelas. Ia masuk lewat ponsel, lewat narasi yang membelah, lewat ujaran yang menyesatkan. Oleh karena itu, peran Pancasila harus lebih hidup, lebih aktif, lebih membumi,” tuturnya.
Ia pun mengajak generasi muda untuk tidak sekadar menghafal sila-sila Pancasila, melainkan menginternalisasi dan mengamalkannya dalam perilaku sehari-hari—baik di dunia nyata maupun ruang digital.
Kawal Indonesia Emas 2045, Dimulai dari Desa
Dengan tema nasional tahun ini, “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, Kapolres menyatakan bahwa perjalanan menuju Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera hanya bisa tercapai bila seluruh elemen bangsa bersatu dan berpijak pada nilai-nilai Pancasila.
Indonesia Emas 2045 tidak bisa dicapai hanya di Jakarta atau kota besar. Itu harus dimulai dari desa, dari lorong-lorong kampung di Manggarai Timur ini, dari anak-anak sekolah hingga tokoh adat. Semua harus bersatu dalam semangat Pancasila,” tegasnya.
Kapolres juga memastikan bahwa institusinya siap menjadi garda depan dalam menciptakan suasana aman dan damai yang mendukung pembangunan daerah dan nasional.
Mengakhiri pernyataannya, AKBP Suryanto mengajak seluruh masyarakat Manggarai Timur untuk tidak menjadikan Pancasila sebagai sekadar wacana, melainkan nafas dalam setiap gerak dan langkah.
Mari jadikan Hari Lahir Pancasila ini sebagai titik balik untuk kembali merajut persatuan. Jangan sampai kita lelah mencintai Indonesia. Karena selama Pancasila hidup dalam diri kita, maka bangsa ini akan tetap berdiri tegak,” pungka
snya
Sumber berita OBORTIMUR.COM
Discussion about this post