Penyelidikan Mandek, Ketua Gerakan Pembebasan Mahasiswa Pertanyakan Kinerja Reskrim Polres Manggarai Timur
MATIM- Dugaan penyelidikan kasus pengeroyokan mandek, Ketua Umum Gerakan Pembebasan Mahasiswa (GPM) dan sejumlah Pemuda Desa Nanga Mbaur, Kec. Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur mendesak kasus pengeroyokan oleh sekelompok anak muda Pota yang terjadi di Lokasi Wisata dekat Pantai Watu Pajung pada hari/tanggal Selasa, 1 April 2025 sekitar pukul 17.30 WITA ditangani serius oleh Polres Manggarai Timur.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Gerakan Pembebasan Mahasiswa, Sugianto kepada media ini, Pihak penyidik Polres Manggarai Timur harus memegang teguh prinsip POLRI PRESISI yang menjadi wish commander Kapolri Jendral Polisi Listiyo Sigit Prabowo.
“Kami berharap pihak penegak hukum responsif terhadap laporan pengeroyokan oleh saudara Subuhanudin sebagai bentuk aktualisasi nilai PRESISI” ungkap Sugianto melalui rilis tertulis yang diterima media (12/07/2025)
Ia juga menambahkan, tagline “Polri Untuk Masyarakat” harusnya menjadi acuan sikap aparat kepolisian dalam menangani kasus konflik horisontal agar menepis gesekan sosial baru. Sikap abai dan tebang pilih kasus dapat merusak trust (kepercayaan) masyarakat terhadap marwah institusi kepolisian dalam upaya penegakkan hukum (law enforcement).
“Kami juga mendesak Polres Matim segera melakukan penyelidikan dan memanggil saksi terlapor dan terduga pelaku untuk diminta keterangan guna terang benderang persoalan ini” tegas mereka.
Sebelumnya, kasus pengeroyokan tersebut telah di laporkan oleh Korban Subhanudin dan Sulaiman pada hari Rabu, 02 April 2025, pukul 11.30 wita, telah dilaporkan di SPKT Polres Manggarai Timur sesuai surat Laporan Polisi Nomor: LP/B/67/IV/2025/SPKT POLRES MANGGARAI TIMUR/POLDA NTT.
Kapolres Manggarai Timur melalui PLH Kasat Reskrim telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan dengan nomor: Sp-Lidik/81/III/RES.1.6./2025.
Kronologi Kejadian Pengeroyokan versi Korban
Kejadian tersebut bermula saat Pelapor sedang berjalan di pinggir pantai menggunakan sepeda motor dan dibentak oleh teman terlapor, akibat di bentak pelapor memarkirkan motor dan bertanya kepada orang yang membentaknya, pada saat itu juga pelapor dipukul di bagian belakang kepala oleh terlapor dan dilanjutkan dengan teman-teman terlapor yang datang dan langsung mengeroyok pelapor hingga terjatuh ditanah.
“Jika kasus ini tidak mendapat kepastian hukum, maka kami secara kelembagaan akan melakukan demonstrasi besar-besaran didepan Polres Manggarai Timur” tegas Sugianto.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi terbaru dari penyelidikan kasus tersebut pertanda kasus mandek dan penyidik tidak berkerja secara presisi.
Discussion about this post